Perikanan Di Belanda

Perikanan Di Belanda - Kita mengenal perikanan di Indonesia dengan berbagai permaslahannya, tetapi permasalahan perikanan indonesia bisa di atasi dan mempunyai solusi asalkan kita mau belajar dari perikanan negara lain semisal perikanan negeri belanda dan perikanan di jepang, korea dan negara lainnya.

Perikanan di Belanda pada saat ini sedang berkembang, Perikanan tersebut mengandalkan teknologi teknologi yang sudah mumpuni. Mereka menangkap ikan tidak hanya secara pengoperasian yang di kuasai tetapi ada teknologi teknologi pendukung agar dalam penangkapan ikan bisa lebih effisien dan efectif.

Negri Kincir Angin yang kita kenal berada di bawah permukaan laut. dan potensi laut mereka pada terdahulu kurang di maksimalkan. sadar akan betapa pentingnya kelautan khusunya perikanan maka perikanan belanda berangsur angusr mulai bangkit,

Selain perikanan tangkap , belanda pun ingin mengembangakan perikanan Budidaya. Negara belanda sangat ingin menyebarkan potensi perikanan air tawar. Sebab pada Belanda lautnya tidak begitu besar seperti di Indonesia. 

Ada kemungkinan pemerintah belanda akan melakukan partnership di bidang growing industry aquaculture. Karena itu tujuan dari belajarnya rombongan perwakilan dari perikanan belanda ke indonesia ingin melihat berdasarkan dekat dulu, bagaimana acara aquaculture di indoenesia ini berjalan, 

Cavenagh & rekan-rekannya yang datang keindonesia langsung mengunjungi banyuwangi dan untuk melihat potensi perikanan budidaya Banyuwangi. Yakni budidaya udang windu pada tambak Bomo; budidaya lele di kolam milik Mislan, Kelompok Karya Mina Lele di Desa Kedungrejo, Muncar; & budidaya nila milik Kelompok Kawang Rona Timur, Desa Wringinputih, Muncar. 

Selain itu mereka juga berkesempatan mengunjungi coldstorage Istana Cipta Sejahtera, pada Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.

Rombongan ini berada pada Indonesia selama 5 hari. Banyuwangi adalah destinasi ketiga yg dituju selesainya sebelumnya berkunjung ke Purwakarta & Jakarta, & dilanjutkan ke Surabaya.

Untuk diketahui, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azar Anas memang mendorong pengembangan perikanan budidaya oleh warga . Pengembangan acara ini memanfaatkan potensi sumber daya air yang melimpah di Banyuwangi. Anas pun mencanangkan gerakan 100 ribu kolam, setelah sebelumnya telah sukses dengan acara 10 ribu kolam.

Beberapa kecamatan di Banyuwangi memiliki sumber daya air yg melimpah seperti Kecamatan Glenmore, Kalibaru, Sempu, Songgon, Glagah, & Licin. Wilayah ini menjadi lokasi yg potensial bagi pengembangan program 100 ribu kolam.

Anas juga mendorong 100 ribu kolam melalui program Mina Tani, yakni bisnis budidaya perikanan yang dilakukan bersamaan dengan pertanian. Mina tani memanfaatkan genangan air sawah yg tengah ditanami tanaman  pangan menjadi kolam untuk budidaya ikan air tawar. Misalnya saja mina padi, & mina naga.

Ini sebagai keliru satu cara mengatasi overfishing dan memberi penghasilan baru bagi nelayan. Kuncinya adalah kualitas lingkungan yang terjaga. Lantaran itu nelayan terus didorong untuk membentuk lingkungan yg higienis & sehat